Hallo teman-teman pecinta beladiri dimanapun Anda berada…

Sebelum Anda membaca artikel tentang sejarah samurai ini… baik melalui laptop/PC maupun perangkat mobile Anda…. Saya ingin tahu, apakah Anda pernah menonton film “The Last Samurai (2003)”, “The Twilight Samurai (2002)” dan “47 Ronin (2013)”? Jika pernah tentunya Anda tahu bahwa itu semua adalah film-film tentang kehidupan para samurai di Jepang.

Bagi Anda para pecinta samurai tentunya tahu dong tentang sejarah samurai…. kalau belum, kali ini Tim Mokuzaisport akan berbagi informasi mengenai sejarah samurai yang semestinya sudah Anda ketahui.

  1. Samurai (侍 atau 士?) merupakan istilah untuk perwira militer kelas elit sebelum zaman industrialisasi di Jepang. Kata “samurai” ini berasal dari kata kerja “samorau” dari bahasa Jepang kuno, kemudian berubah menjadi “saburau” yang artinya “melayani”, dan pada akhirnya menjadi “samurai” yang bekerja sebagai pelayan bagi sang majikan.
  2. Sebutan “samurai” muncul pada pertengahan abad ke-10 dalam antalogi puisi Kokin Wakashū (905-914).
  3. Sebutan paling tepat untuk samurai dalam bahasa Jepang adalah “bushi”(武士) yang arti secara harafiah : “orang bersenjata”, yang digunakan semasa zaman Edo.
  4. Pada Keshogunan Tokugawa, samurai berangsur-angsur mulai kehilangan fungsi ketentaraan mereka. Dan pada akhir era Tokugawa, samurai secara umumnya adalah kakitangan umum bagi daimyo, dengan pedang mereka hanya untuk tujuan istiadat. Dengan reformasi Meiji pada akhir abad ke-19, samurai dihapuskan sebagai kelas berbeda dan digantikan dengan tentara nasional menyerupai negara Barat. Bagaimanapun juga, sifat samurai yang ketat yang dikenal sebagai bushido masih tetap ada dalam masyarakat Jepang masa kini, sebagaimana aspek cara hidup mereka yang lain.
  5. Setelah tahun 794, ketika ibu kota dipindahkan dari Nara ke Heian (Kyoto), kaum bangsawan menikmati masa kemakmurannya selama 150 tahun dibawah pemerintahan kaisar. Tetapi, pemerintahan daerah yang dibentuk oleh pemerintah pusat justru menekan para penduduk yang mayoritas adalah petani. Pajak yang sangat berat menimbulkan pemberontakan di daerah-daerah, dan mengharuskan petani kecil untuk bergabung dengan tuan tanah yang memiliki pengaruh agar mendapatkan pemasukan yang lebih besar. Dikarenakan keadaan negara yang tidak aman, penjarahan terhadap tuan tanah pun terjadi baik di daerah dan di ibu kota yang memaksa para pemilik shoen (tanah milik pribadi) mempersenjatai keluarga dan para petaninya. Kondisi ini yang kemudian melahirkan kelas militer yang dikenal dengan samurai.
  6. Keterlibatan Taira dan Minamoto dalam pertikaian ini berlatar belakang pada kericuhan yang terjadi di istana menyangkut perebutan tahta, antara Fujiwara dan kaisar yang pro maupun kotra terhadap o-tera. Perang antara Minamoto, yang memihak o-tera melawan Taira, yang memihak istana, muncul dalam dua pertempuran besar yakni Perang Hogen (1156) dan Perang Heiji (1159). Peperangan akhirnya dimenangkan oleh Taira yang menandai perubahan besar dalam struktur kekuasaan politik. Untuk pertama kalinya, kaum samurai muncul sebagai kekuatan politik di istana.
  7. Pedang yang digunakan oleh para samurai disebut KATANA.
  8. Katana (刀) adalah pedang panjang Jepang (daitō, 大刀), walaupun di Jepang sendiri ini merujuk pada semua jenis pedang. Katana adalah kunyomi (sebutan Jepang) dari bentuk kanji 刀; sedangkan onyomi (sebutan Hanzi) karakter kanji tersebut adalah tō. Ia merujuk kepada pedang satu mata, melengkung yang khusus yang secara tradisi digunakan oleh samurai Jepang.
  9. Katana biasanya dipasangkan dengan wakizashi atau shōtō, bentuknya mirip tapi dibuat lebih pendek, keduanya dipakai Oleh anggota kelas ksatria. Kedua senjata dipakai bersama-sama disebut daishō, dan mewakili kekuatan sosial dan kehormatan pribadi samurai. Pedang panjang dipakai untuk pertempuran terbuka, sementara yang lebih pendek dipakai sebagai senjata sampingan (side arm), lebih cocok untuk menikam, pertempuran jarak dekat, dan seppuku (suatu bentuk ritual bunuh diri, di dunia barat disebut sebagai Harakiri).
  10. Wakizashi (bahasa Jepang: 脇差) adalah pedang Jepang tradisional dengan panjang mata bilah serupa dengan Katana tetapi lebih pendek dan sering dikenakan bersama-sama dengan katana. Apabila dikenakan bersama, pasangan pedang ini dikenali sebagai daisho, yang apabila diterjemahkan secara harafiah sebagai “besar dan kecil”; “dai” atau besar untuk katana, dan “sho” untuk wakizashi.
  11. Wakizashi diperbuat dengan bentuk “zukuri” dan “niku” yang berbeda, dan biasanya, tebal bilah pedangnya lebih tipis dibandingkan dengan katana. Ia seringkali dikatakan mempunyai “kurang niku” (yang artnya secara harfiah ‘daging’, ukuran bagaimana bengkoknya convex mata bilah itu) dan dengan itu memotong sasaran “lembuh” lebih dashyat berbanding katana.
  12. Wakizashi digunakan sebagai senjata samurai apabila tidak ada Katana. Apabila memasuki bangunan suci atau bangunan istana, samurai akan meninggalkan katananya pada para pengawal pada pintu masuk. Namun, wakizashi selalu tetap dibawa pada setiap waktu, dan dengan itu, ia menjadi senjata bagi samurai, serupa seperti penggunaan pistol bagi tentara.
  13. Seseorang samurai akan mengenakan wakizashi ketika dia sadar bahkan sewaktu mereka tidur, senjata itu tetap berada disampingnya. Pada masa silam, terutamanya semasa perang saudara, tanto dikenakan bagi menggantikan wakizashi.
  14. Tanto (短刀, “pedang pendek” adalah salah satu pedang Jepang tradisional (nihontō) yang dipakai oleh kelas samurai Jepang feodal. Para tanto tanggal untuk periode Heian, ketika sebagian besar digunakan sebagai senjata tetapi berkembang dalam desain selama bertahun-tahun untuk menjadi lebih penuh hiasan.
  15. Tanto digunakan dalam seni bela diri tradisional (tantojutsu) dan melihat kebangkitan digunakan di Barat pada tahun 1980 sebagai desain membuat jalan ke Amerika dan merupakan pola umum yang ditemukan di pisau pisau taktis modern.

Dari 15 hal di atas kita tahu bahwa para samurai menggunakan beberapa senjata, yaitu katana, wakizashi dan tanto. Nah berikut penjelasan tentang senjata-senjata tersebut :

Katana

Katana adalah senjata yang paling identik dengan keberadaan para samurai. Dalam Bushido diajarkan bahwa katana adalah roh dari samurai dan kadang-kadang digambarkan bahwa seorang samurai sangat tergantung pada katana dalam pertempuran. Mereka percaya bahwa katana sangat penting dalam memberi kehormatan dan bagian dalam kehidupan.

Jika Anda belajar beladiri Aikido atau Kendo atau beladiri lainnya yang menggunakan katana, tentunya tahu bahwa katana ini untuk berlatih digantikan dengan bokken atau pedang kayu atau katana kayu.

Wakizashi

Wakizashi adalah senjata yang sering dipasangkan dengan katana. Meskipun wakizashi lebih pendek daripada katana. Tapi kemampuan wakizashi tidak dapat diremehkan. Senjata ini mampu memotong sasaran dengan lebih dahsyat daripada katana.

Dalam latihan biasanya menggunakan wakizashi kayu. Mokuzaisport sendiri menyediakan beberapa macam wakizashi yang boleh Anda coba.

Tanto

Tanto adalah salah satu pedang di Jepang yang dipakai oleh samurai pada zaman Feodal Jepang. Tantō berasal dari Zaman Heian, ketika itu digunakan sebagai senjata tetapi berkembang dalam desain selama bertahun-tahun untuk menjadi hiasan.

Tanto sampai sekarang masih digunakan dalam latihan beladiri. Tentu saja dengan menggunakan tanto kayu. Bagi Anda pecinta samurai pastinya akan suka dengan koleksi tanto kayu dari Mokuzaisport.

Nah… itu dia sejarah samurai yang tentunya sudah Anda ketahui, apabila Anda memang pecinta samurai.

Artikel ini bersumber dari :

Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi Anda. Apabila ada kesalahan dalam artikel ini, silakan sampaikan di kolom komentar, kami akan senang sekali untuk memperbaikinya.

Terimakasih.

Similar Posts